Militan Serukan Penyerbuan ke Baghdad

Karena sudah menarik mundur seluruh serdadu dari Iraq, AS sebenarnya tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam krisis keamanan tersebut. Jika Presiden Barack Obama akhirnya memerintah militer AS melancarkan serangan udara, publik AS akan kembali mencatat perubahan kebijakan yang signifikan. Tetapi, Washington belum mengambil keputusan apa pun.
"AS mengecam keras aksi para militan itu. Kami akan tetap berada di pihak para pemimpin Iraq," tegas jubir Gedung Putih Jay Carney.
Namun, menurut dia, AS tidak akan mengirimkan pasukan ke Iraq dalam waktu dekat. Apalagi militer AS baru saja meninggalkan Negeri Seribu Satu Malam itu. Pentagon menegaskan bahwa AS akan mendukung apa pun cara pemerintah Iraq untuk memukul mundur militan.
Selain AS, PBB langsung mereaksi pendudukan militan di kota-kota penting Iraq tersebut. Kemarin Dewan Keamanan (DK) PBB menjadwalkan sidang darurat untuk membahas keamanan Iraq.
"Kami mengimbau, masyarakat internasional harus mendukung penuh Iraq. Teroris tidak boleh dibiarkan berbuat semau mereka dan merusak tatanan demokrasi," papar Sekjen PBB Ban Ki-moon. (AP/AFP/hep/c20/tia)
BAGHDAD - Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) berusaha memperluas pengaruh. Setelah menguasai Kota Mosul dan Kota Tikrit, kelompok militan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini