Militer Amerika Jauh Lebih Kuat, Tetapi Iran Punya Teknologi Mematikan
jpnn.com - Kamis lalu (20/6) bisa saja menjadi titik awal konflik bersenjata AS melawan Iran. Setelah saling lempar sindiran, ancaman, dan serangan lokal, Presiden AS Donald Trump hampir saja memberangkatkan pesawat pengebom ke wilayah Iran. Perintah itu dianulir 10 menit kemudian.
Beberapa jam sebelumnya, pesawat drone mereka, RQ-4 Global Hawk, ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara. "Setelah itu, saya tanya berapa yang akan mati (pasca serangan ke Iran, Red). Seorang jenderal menjawab ada 150 orang," ungkap Trump lewat akun Twitter-nya.
Saat itu Trump langsung melepaskan jari dari pelatuk. Dengan santai, dia mengira bahwa serangan balasan AS tak berimbang. Toh, yang dijatuhkan Iran merupakan pesawat tanpa awak. Tak ada jiwa yang gugur.
"Saya merasa tak perlu buru-buru. Militer AS adalah yang terbaik di dunia," imbuh ayah Ivanka itu menurut Daily Express.
BACA JUGA: Iran Klaim Gagalkan 33 Juta Serangan Siber AS
Soal rugi, tentu Pentagon sangat kehilangan. Menurut Agence France-Presse, Global Hawk adalah salah satu drone termahal di dunia. Satu unit bernilai USD 120 juta (Rp 1,6 triliun). Tapi, serangan petang di negara yang dipimpin Hassan Rouhani itu bisa berujung ke sesuatu yang lebih genting.
Beberapa kantor berita mengungkapkan bahwa konflik Iran dan AS bisa menjadi benih perang dunia ketiga. Beberapa lainnya menganggap prediksi itu berlebihan. Namun, politikus AS mengaku khawatir jika memang perang dunia terjadi. Pasalnya, Trump sudah menyinggung banyak negara dalam 2,5 tahun masa jabatan presiden.
"Dia menganggap pekerjaannya sekarang sama dengan reality show The Apprentice. Dia seakan tak tahu dampak keputusannya terhadap dunia," kata senator Republik Bob Corker.
Kamis lalu (20/6) bisa saja menjadi titik awal konflik bersenjata AS melawan Iran. Presiden AS Donald Trump hampir saja memberangkatkan pesawat pengebom ke wilayah Iran
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza