Militer AS Melakukan Serangan Balasan di Kabul, Rudal Menyasar ISIS-K
jpnn.com, WASHINGTON - Amerika Serikat mewujudkan ancamannya melakukan serangan balasan kepada ISIS-K, kelompok militan musuh Barat dan Taliban.
ISIS-K sebelumnya menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di luar gerbang bandara Kabul pada Kamis (26/8), yang menewaskan sedikitnya 90 warga Afghanistan dan 13 tentara AS.
Serangan balasan dilakukan militer AS dengan mengarahkan rudal pada kelompok militan ISIS di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (29/8), menurut sejumlah pejabat AS yang minta dirahasiakan identitasnya.
Para pejabat mengatakan mereka mengutip informasi awal yang bisa saja berubah.
Dari tayangan televisi terlihat asap hitam mengepul ke udara. Namun belum ada informasi tentang korban.
Keterangan dua orang saksi mengatakan ledakan tampaknya disebabkan oleh sebuah roket yang menghantam sebuah rumah di sebuah kawasan di sisi utara bandara. Namun belum ada konfirmasi tentang hal itu.
Serangan AS dilakukan ketika sekitar 1.000 warga sipil di bandara Kabul menanti diterbangkan keluar dari Afghanistan sebelum pasukan asing terakhir meninggalkan negara itu, kata seorang pejabat keamanan Barat.
"Kami ingin memastikan setiap warga asing dan mereka yang berisiko dievakuasi hari ini. Pasukan akan mulai diterbangkan segera setelah proses itu berakhir," kata pejabat tersebut.
Militer AS melakukan serangan balasan dengan mengarahkan rudal ke kelompok ISISK di Kabul, Afghanistan.
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan
- Move On dari Kekalahan Lawan Jepang, Timnas Voli Indonesia Gebuk Afghanistan
- Meski Tak Akui Taliban, Indonesia Tetap Kirim 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan