Militer Australia Didenda Rp 2,2 Miliar Atas Kematian Prajurit dalam Sesi Latihan
Angkatan Pertahanan Australia (ADF) telah didenda 220.000 dolar (atau setara Rp 2,2 miliar) karena melanggar Undang-ndang Kesehatan dan Keselamatan kerja setelah seorang prajurit tertembak selama latihan.
Pengadilan Federal di Canberra mendengar bahwa Kopral Mason Edwards, seorang pasukan khusus, menderita luka tembak yang fatal selama latihan malam di Pusat Pelatihan Cultana, Australia Selatan, pada bulan Oktober 2009.
Prajurit kedua terluka ketika ia ditabrak oleh tiga patroli, dua menghantam helmnya dan tak menyebabkan cedera, dan yang ketiga membelokkan senapannya dan menyentuh lengan kiri sang prajurit.
Hakim Lindsay Foster menemukan, petunjuk keselamatan dalam latihan itu tidak memadai, tidak ada sistem untuk mengevaluasi efektivitas prosedur keselamatan, dan personil keamanan tidak diberitahu dengan baik.
Hakim Lindsay Foster menemukan, petunjuk keselamatan dalam latihan itu tidak memadai, tidak ada sistem untuk mengevaluasi efektivitas prosedur keselamatan, dan personil keamanan tidak diberitahu dengan baik.
Dalam putusannya, Hakim Lindsay mengakui bahwa ADF telah mengambil "langkah-langkah serius dan dipertimbangkan" untuk meminimalkan risiko bagi tentara dalam latihan tersebut.
"Meski demikian, saya tak bisa mengabaikan konsekuensi bencana yang diabaikan Persemakmuran. Saya juga tak bisa mengabaikan fakta bahwa pelanggaran itu tetap serius," utaranya.
Angkatan Pertahanan Australia (ADF) telah didenda 220.000 dolar (atau setara Rp 2,2 miliar) karena melanggar Undang-ndang Kesehatan dan Keselamatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun