Militer Dorong Penyelesaian Secara Politik
Terjadi Perpecahan di Tubuh Militer
Selasa, 20 April 2010 – 01:22 WIB
BANGKOK - Royal Thai Army alias militer Thailand bakal bermain aman dalam konflik antara Kaus Merah dan pemerintah Thailand. Militer tak akan turun tangan langsung menyelesaikan konflik tersebut. Mereka akan mendorong pemerintah menyelesaikan konflik secara politis.
"Kami tidak mampu (mengatasi demonstran di Ratchaprasong). Kami harus mengakui itu. Banyak sekali orang di Ratchaprasong dan mereka juga orang Thai, mereka juga warga Thai," kata Deputi Juru Bicara militer Thailand Kolonel Werachon Sukondhapatipak saat wawancara khusus dengan Jawa Pos di markas besar Royal Thai Army di Jalan Ratchadamnoen Nok, Bangkok kemarin (19/4).
Werachon mengakui, insiden Sabtu berdarah dua pekan lalu di Jembatan Phan Fah dan Jalan Rajdumnoen memberi militer banyak pelajaran. Mereka akan berpikir dua kali untuk menertibkan massa Kaus Merah. Apalagi, jumlah massa sangat banyak. Potensi kericuhan sangat besar.
Namun, imbuh orang dekat Panglima Militer Thailand Anupong Paojinda itu, bukan berarti militer yang bertanggung jawab terhadap kematian 21 orang dalam insiden berdarah tersebut. Militer, kata dia, tak pernah menembaki para demonstran apalagi menyamar menjadi salah satu dari mereka. Secara tersirat, Werachon menyebut Kaus Merah yang memiliki andil munculnya korban jiwa. "Lihat saja, siapa yang mendapat keuntungan lebih besar dari insiden itu kini," ujarnya.
BANGKOK - Royal Thai Army alias militer Thailand bakal bermain aman dalam konflik antara Kaus Merah dan pemerintah Thailand. Militer tak akan turun
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer