Militer Ethiopia Gunakan Taktik Kotor, Warga Tigray dalam Bahaya Besar
"Penyumbatan makanan bukanlah suatu kebetulan - itu dilakukan dengan sangat sengaja," kata Abera.
Reuters mengirim pertanyaan rinci kepada pejabat pemerintah di Ethiopia dan Eritrea tentang hambatan pasokan makanan tetapi tidak mendapat tanggapan.
Tanaman tahun depan dalam bahaya
Abebe Gebrehiwot, wakil kepala pemerintahan sementara Tigray, mengatakan kepada Reuters bahwa tentara Eritrea sekarang mencegah petani menanam tanaman berikutnya, sementara pasukan regional Amhara memblokir pengangkutan pasokan pertanian, seperti benih, ke Tigray.
"Bukan pasukan pertahanan nasional Ethiopia yang berkampanye melawan pertanian, itu adalah pasukan pertahanan Eritrea. Tantangan lainnya datang dari milisi wilayah Amhara atau pasukan khusus," kata Abebe kepada Reuters dalam pesan teks. "Kami berhubungan baik dengan kekuatan militer Ethiopia."
Namun seorang pejabat senior regional Tigray mengatakan kepada Reuters bahwa militer kedua negara mengejar petani dari ladang mereka.
"Ini adalah kasus untuk bulan lalu terutama Eritrea tetapi juga pasukan Ethiopia. Mereka berkata, jangan membajak. Pergilah," katanya.
Pejabat Eritrea dan Ethiopia tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters. Billene, juru bicara perdana menteri Ethiopia, sebelumnya membantah bahwa para petani dilarang melakukan pekerjaan mereka.
Pertempuran antara pemerintah Ethiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), telah membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Future Lestari Pertemukan Simple Planet & Pemerintah Indonesia untuk Menekan Stunting
- Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor
- Dina Hidayana: Political Gastronomy Harus jadi Landasan Program Makan Siang Gratis
- Indonesia Tekankan Pentingnya Iptek dan Inovasi untuk Mencapai SDGs 2 Tanpa Kelaparan
- UBL Gelar General Lecture Hadirkan Harambee University Ethiopia