Militer Myanmar Makin Kalap, Sutradara sampai Penyanyi Diburu Aparat

jpnn.com, JAKARTA - Junta militer Myanmar telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam pesohor yang dituduh menghasut publik melakukan mogok sebagai bentuk protes terhadap kudeta awal bulan ini.
Sejauh ini hampir 500 orang peserta aksi antikudeta telah ditangkap pihak militer.
Pada Rabu malam (17/2), para pekerja kereta api di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, menghentikan semua kereta yang beroperasi sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil.
Aksi tersebut direspons aparat dengan melepaskan tembakan. Saksi mata menyebutkan bahwa setidaknya ada satu orang terluka dalam insiden itu.
Pada hari yang sama, ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh negara Asia Tenggara dalam rangka menentang kudeta 1 Februari dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Meski aksi-aksi ini berjalan dengan tertip, tetapi gerakan pembangkangan sipil para demonstran memiliki efek yang melumpuhkan banyak bisnis resmi.
Militer mengumumkan pada Rabu malam bahwa enam selebriti lokal, termasuk sutradara film, aktor dan penyanyi, dicari berdasarkan undang-undang anti-penghasutan karena mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.
Tuduhan itu bisa membawa hukuman penjara dua tahun. Beberapa dari mereka yang ada dalam daftar itu memberontak.
Junta militer Myanmar terus melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang berperan aktif dalam aksi antikudeta, termasuk sejumlah selebriti
- Begini Nasib 5 Warga Aceh Korban TPPO di Myanmar
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
- Korban Gempa Myanmar Mencapai Ribuan, Junta Militer Memohon Pertolongan
- 2 Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Getarannya Runtuhkan Gedung di Thailand
- Tolak RUU TNI, Pedemo Sandingkan Foto Prabowo dengan Tulisan 'Orba Strikes Back'
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah