Militer Rusia Latihan Besar-Besaran Merespons Pernyataan Presiden Ukraina

jpnn.com - MOSCOW - Rusia langsung melakukan latihan besar-besaran untuk merespon pernyataan Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang mengatakan negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia. Bahkan Rusia melibatkan 250 pesawat jet tempur dan 12.000 personel militer dalam latihan tersebut.
Sebagaimana dikemukakan Kementerian Pertahanan Rusia, latihan empat hari itu diselenggarakan untuk memeriksa kesiapan tempur.
Menurut laporan kantor berita Rusia Interfax dan Tass, latihan tersebut untuk pengujian regu terbang dan pasukan pertahanan udara di distrik militer pusat. Latihan itu melibatkan hampir 700 senjata dan perangkat berat militer.
Pesawat jarak jauh Rusia juga diplot untuk melaksanakan serangan rudal pada target latihan.
Ketika ditanyai mengenai sikap tegas Rusia dalam sebuah wawancara TV, Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin bergurau bahwa,"tank-tank tidak memerlukan visa".
Politisi itu masuk dalam daftar pejabat Rusia yang dicekal Uni Eropa dan AS menyusul sanksi aneksasi Rusia di Krimea tahun lalu. Akibatnya, Rogozin tidak bisa bepergian ke daerah Uni Eropa dan AS.
Latihan itu dimulai beberapa hari setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia.
Menurut Petroshenko, militer Ukraina tidak lagi berperang dengan separatis yang didukung Rusia, namun berhadapan langsung dengan militer Rusia.
MOSCOW - Rusia langsung melakukan latihan besar-besaran untuk merespon pernyataan Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang mengatakan negaranya sudah
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim
- Volodymyr Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump
- Donald Trump Pundung, Amerika Setop Bantuan Militer untuk Ukraina
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza