Militer Syria Gencar Razia, Ribuan Warga Mengungsi
Jumat, 08 Juli 2011 – 22:24 WIB
Ammar Qurabi, kepala Organisasi Nasional Hak Asasi Manusia, menyatakan bahwa situasi keamanan di Hama terus memburuk. Tentara menggelar operasi pencarian, membunuh, dan menangkap demonstran maupun anggota keluarganya.
Hama telah menjadi kota simbol perlawanan oposisi di Syria sejak 1982. Saat itu perlawanan rakyat pecah ketika Presiden Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, melarang organisasi Ikhwanul Muslimin. Sekitar 20 ribu orang tewas terbunuh dalam operasi penumpasan oleh militer ketika itu.
Harian Al-Watan, media yang selama ini dekat dengan rezim Assad, justru menulis bahwa situasi di Hama mulai kondusif. Barikade yang dibangun para demonstran untuk memblokir jalan-jalan sudah dibersihkan.
Koran tersebut juga melaporkan, otoritas setempat telah meminta para demonstran menghindari konfrontasi dan tak lagi menginap di jalan agar warga bisa kembali bekerja. Pihak berwenang juga meminta agar penduduk setempat menghindari menyebut Hama sebagai "benteng terakhir".
NICOSIA - Operasi dan razia yang dilancarkan tentara Syria di Kota Hama membuat penduduk setempat cemas alias waswas. Sedikitnya seribu warga memilih
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan