Militer Syria Tembak Mati 22 Demonstran

Militer Syria Tembak Mati 22 Demonstran
Militer Syria Tembak Mati 22 Demonstran
Amnesti Internasional menuding otoritas setempat telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam proses penggerebekan berdarah atas demonstran anti pemerintah, yang meletus sejak pertengahan Maret lalu.

Sementara itu,  Organisasi Pengawas HAM Syria mengungkapkan bahwa mayat salah seorang korban dalam operasi militer Selasa lalu dibuang di Sungai Assi, Hama. Sungai tersebut dikenal karena arusnya yang deras. Seorang bocah berusia 12 tahun termasuk di antara tiga korban tewas akibat tertembak oleh tentara di pinggiran Kota Hama pada Senin lalu (4/7).

"Sejumlah penduduk siap mati untuk mempertahankan kota (Hama) daripada membiarkan tentara pemerintah masuk ke wilayah mereka," tutur Rami Abdel Rahman, kepala Organisasi Pemantau HAM Syria, di Kota London. "Warga tidur di jalan dan mendirikan karung-karung pasir serta menggunakan ban bekas untuk memblokir serangan tentara," tambahnya.

Aktivis lain menyatakan bahwa warga Hama sebetulnya menggelar aksi damai "100 persen". Di kota tersebut 500 ribu orang ambil bagian dalam aksi jalanan anti Presiden Assad. Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mendesak pemerintah Syria untuk menarik pasukannya dari Hama dan kota-kota lainnya. Deplu AS juga menegaskan, tidak ada bukti bahwa aksi demonstrasi itu tidak berjalan damai.

DAMASKUS - Keberingasan militer Syria makin tidak terkendali. Di tengah desakan AS agar pemerintah Syria menarik pasukannya dari wilayah konflik,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News