Milyuner Jack Ma Sebut Staf Harus Kerja 12 Jam Sehari 6 Hari Seminggu
"Jika Anda menemukan pekerjaan yang Anda sukai, masalah 996 itu tidak ada - jika Anda tidak bersemangat tentang hal itu, setiap menit di tempat kerja adalah siksaan," katanya dalam postingan panjang di Weibo.
"Tidak ada yang suka bekerja di perusahaan yang memaksa Anda melakukan 996. Tak hanya itu tidak manusiawi, itu tidak sehat dan bahkan lebih tidak berkelanjutan untuk jangka panjang - ditambah pekerja, kerabat dan hukum tidak menyetujuinya."
"Dalam jangka panjang, tak peduli seberapa tinggi gaji yang Anda bayarkan kepada karyawan Anda, mereka semua akan pergi."
Photo: Ma berpose dengan karyawan menjelang IPO perusahaan mereka di Bursa Efek New York. (Reuters: Brendan McDermid)
Budaya kerja lembur
Komentar itu muncul ketika Richard Liu, pendiri raksasa e-commerce China JD.com, juga turut berpendapat dalam perdebatan yang sedang berlangsung tentang budaya kerja lembur yang melelahkan di industri teknologi China, menyesalkan bahwa periode pertumbuhan telah meningkatkan jumlah pemalas di perusahaannya.
Liu mengunggah di WeChat bahwa pada hari-hari awal perusahaannya, ia akan mengatur jam alarm untuk bangun setiap dua jam sehingga ia bisa menawarkan layanan 24 jam kepada pelanggannya - ukuran yang ia sebut penting untuk kesuksesan JD.com.
"JD dalam empat tahun terakhir, lima tahun belum melakukan eliminasi, sehingga jumlah staf telah berkembang dengan cepat, jumlah orang yang melakukan pesanan terus tumbuh, sementara mereka yang bekerja sudah loyo," tulisnya.
"Sebaliknya, jumlah pemalas telah tumbuh dengan cepat!"
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata