Minat Berwisata ke Benua Antartika Diperkirakan Terus Naik, Meski Biayanya Mahal

Minat Berwisata ke Benua Antartika Diperkirakan Terus Naik, Meski Biayanya Mahal
Sekitar 60.000 pengunjung diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Antartika pada musim 2021-2022. (Supplied: Marko Prezelj)

"Saya tahu bahwa beberapa orang akan mengatakan pengetahuan soal lingkungan yang didapat pengunjung akan lebih besar daripada kerusakannya, karena mereka akan menjadi pembela perlindungan lingkungan, tetapi saya pikir itu argumen yang busuk."

Tapi ia mengatakan yang lebih penting adalah aturan yang tegas.

"Mayoritas yang datang adalah influencer, pemimpin industri, para bangsawan, selebriti, orang-orang yang mampu mempengaruhi perubahan," kata Mindy.

Dampak dari pengunjung

Dampak aktivitas manusia meninggalkan bekas di Antartika, mulai dari jejak karbon pesawat hingga dampaknya pada flora dan fauna.

"Kebanyakan pariwisata Antartika terkonsentrasi di area yang relatif kecil di barat laut Semenanjung Antartika dan di sejumlah situs di area itu," kata Ricardo Roura, penasihat senior di Antartika dan Koalisi Samudra Selatan.

"Bahkan sekalipun semua orang berperilaku seperti yang seharusnya, mungkin tetap ada masalah yang berkaitan dengan konsentrasi aktivitas dan efek yang kumulatif ke depannya."

Ricardo adalah seorang tamu kapal pesiar yang mengunjungi semenanjung Antartika pada Desember 2019, saat pariwisata ke Antartika sedang populer.

"Situasinya agak mengkhawatirkan, semuanya, seluruh rangkaian kegiatan," katanya.

Pernah menjadi rumah sementara bagi para penjelajah dan ilmuwan, pariwisata di Antartika sudah berkembang dalam beberapa dekade terakhir

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News