Minat Menabung Rendah, Warga Kawasan Timur Indonesia Lebih Suka Belanja
jpnn.com, MERAUKE - Minat masyarakat di Kawasan Timur Indonesia untuk menabung masih rendah. Masyarakat di sana belum berpikir bahwa menabung penting untuk masa depan.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Musamus Merauke Tarsisius Kana mengatakan, dari beberapa survei yang dilakukan, rerata masyarakat belum tahu arti menabung.
Uang yang mereka dapatkan dihabiskan untuk belanja.
"Dari hasil wawancara saya di lapangan, masyarakat tahunya uang itu untuk belanja. Mereka tidak tahu bila uang itu bisa disimpan dan berbunga," kata Tarsisius, Kamis (20/7).
Kondisi itu, menurut Tarsisius, membuat pertumbuhan sektor perbankan melambat.
Para bankir mengalami kesulitan karena perolehan dana pihak ketiga minim. Demikian juga penyaluran kredit yang masih rendah.
Sementara itu, ekonom dari Universitas Sampurna Wahyoe Soedarmono mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari penguatan perbankan sesuai dinamika ekonomi global dan domestik yang cepat berubah.
Itu sebabnya, diversifikasi produk selain kredit sangat diperlukan sebagai sumber pendapatan baru bagi perbankan.
Minat masyarakat di Kawasan Timur Indonesia untuk menabung masih rendah. Masyarakat di sana belum berpikir bahwa menabung penting untuk masa depan.
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Tiga Direksi bank bjb Raih Penghargaan dari Infobank
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek