Minggu Depan Indonesia Dan Australia Teken Perjanjian Perdagangan Bebas

Pasang surut perundingan selama satu dekade
Kesepakatan perdagangan bebasa Indonesia - Australia ini telah delapan tahun dirundingkan dan harus menguntungkan petani biji-bijian Australia, dimana Indonesia setuju untuk mengimpor 500.000 ton komoditas biji-bijian Australia bebas taruf.
PM Scott Morrison mengatakan pada bulan Agustus para negosiator juga telah mengamankan tarif yang lebih rendah, atau akses yang lebih besar pada komoditas ternak hidup, susu dan hortikultura.

Perjanjian ini juga akan menguntungkan sektor pendidikan Australia, dimana universitas dan penyedia pelatihan kejuruan akan diberi lampu hijau untuk mendirikan lembaga di Indonesia.
Indonesia menginginkan akses yang lebih besar bagi orang Indonesia untuk bekerja di Australia dan juga dukungan untuk industri minyak sawit mentahnya.
Penandatanganan perjanjian perdagangan bebas ini sengaja dilakukan secara diam-diam, mengingat Indonesia dalam waktu dekat akan menggelar pemilihan umum.
Akibatnya, keputusan ini dibuat untuk tetap menandatangani kesepakatan ini di tingkat menteri perdagangan saja, daripada melibatkan para pemimpin kedua negara.
Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne meningkatkan upaya mereka untuk mengamankan FTA dalam beberapa bulan terakhir, setelah Malcolm Turnbull dilengserkan sebagai perdana menteri.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya