Minibus Sekolah Nyemplung Kolam, 8 Anak TK Meninggal
jpnn.com - KEJADIAN memilukan terjadi di sebuah desa di Provinsi Hunan, Tiongkok. Sebuah minivan yang mengangkut delapan siswa TK dan diduga mengalami kelebihan beban nyemplung ke sebuah kolam. Sebelas nyawa pun melayalang. Delapan di antara adalah anak-anak TK dan tiga yang lainnya dewasa.
Menurut beberapa saksi yang dikutip Xinhua, tim rescue terlambat datang. Pasalnya, lokasi kejadian adalah sebuah desa terpencil dan butuh waktu untuk meluncur ke sana. "Tubuh para korban baru bisa dievakuasi sekitar sepuluh jam setelah bus terperosok," kata saksi itu.
Saat diangkut, minibus berwarna kuning terlihat masih utuh. Hanya bagian kaca yang tampak retak. Diperkirakan para korban terjebak di dalam kendaraan dan tak bisa menyelamatkan diri. Belum diketahui berapa kedalaman kolam tersebut.
Kejadian memilukan itu kembali mencoreng pemerintah Tiongkok. Pasalnya, kecelakaan kendaraan sekolah bukan kali ini saja terjadi. Bahkan, pada 2011 lalu, mantan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao pernah menyerukan agar bus dan kendaraan sekolah memperhatikan standar keselamatan.
Hal itu diserukan Wen lantaran waktu itu juga terjadi kecelakaan yang menimpa bus sekolah yang kelebihan beban. Kala itu, sebuah bus yang hanya berisi sembilan tempat duduk namun mengangkut 62 anak TK bertabrakan dengan sebuah truk. Dalam kejadian itu 19 anak meninggal dunia.
Setahun kemudian, kecelakaan serupa terjadi dan menewaskan 11 anak. (mas/jpnn)
KEJADIAN memilukan terjadi di sebuah desa di Provinsi Hunan, Tiongkok. Sebuah minivan yang mengangkut delapan siswa TK dan diduga mengalami kelebihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis