Minim Kegiatan Picu Tawuran
Selasa, 20 September 2011 – 23:50 WIB

Minim Kegiatan Picu Tawuran
JAKARTA—Terjadinya tawuran antarsiswa atau pelajar baik di Jakarta maupun di daerah lainnya, merupakan dampak dari kurangnya siswa diberi kesempatan belajar mengembangkan bakatnya.
Pengembangan bakat ini, bisa disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Wakil Mendiknas Fasli Jalal meyakini, dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler para siswa akan lebih perhatian dan focus terhadap kegiatannya di sekolah dan tidak akan melenceng ke hal negatif.
“Dinamika remaja memang perlu difasilitasi untuk ke arah positif. Oleh karena itu, harus ada upaya sekolah untuk menggiring siswa ke dalam berbagai kegiatan yang positif. Tapi dengan adanya hal ini, terbukti bahwa kegiatan siswa di sekolah sangat minim. Kegiatan di sekolah itu kan tidak hanya belajar di kelas,” ungkap Fasli ketika ditemui di ruangannya di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (20/9).
Menurutnya, tugas sekolah harus bisa mengembangkan semua kegiatan sehingga tidak ada yang merasa dikucilkan. Misalnya, ada anak yang kurang pintar dalam pelajaran Matematika, tetapi punya talenta di bidang musik. Sekolah harus dapat memfasilitasi sesuai bakat minat dan potensi siswa yang menonjol.
JAKARTA—Terjadinya tawuran antarsiswa atau pelajar baik di Jakarta maupun di daerah lainnya, merupakan dampak dari kurangnya siswa diberi kesempatan
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025