Minim Risiko, Mengoperasi Pasien bak Main Video Game
Jumat, 14 Juni 2013 – 08:34 WIB
Karena memiliki presisi tinggi, operasi bedah dengan robotik itu mengurangi risiko perdarahan. Hal itu kemudian berhubungan dengan kecepatan pemulihan bagi pasien. ’’Biasanya dua hingga tiga hari pasca operasi pasien bisa langsung bekerja lagi. Jadi buat pasien yang sibuk, operasi semacam ini memang dicari,’’ ucap anak dr Rizal Sini yang juga dokter itu, setengah bercanda.
Oleh sebab itu, lanjutnya, operasi semacam itu minim risiko. Seperti layaknya operasi besar, tentunya tetap ada risiko, hanya saja sangat minim jika dibandingkan dengan operasi konvensional.
Dalam waktu dekat, Ivan dan teman-teman dokter ahli bedah robotik akan merayakan pasien ke-50 mereka pada 27 Juni mendatang di RS Bunda, semenjak pihaknya memulai operasi perdananya pada Februari 2012 lalu. Bahkan, Ivan berencana untuk membentuk perkumpulan dokter ahli bedah robotik dalam waktu dekat. (*)
DUNIA kedokteran selalu selaras dengan perkembangan teknologi. Setiap ada penyakit baru muncul, maka dunia kedokteran pun bersiap dengan kecanggihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala