Minimalisasi Peredaran Gula Rafinasi
Sabtu, 27 November 2010 – 03:13 WIB
Secara terpisah Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) Indonesia Arum Sabil mengatakan peredaran gula rafinasi malah tidak terbendung. Diungkapkan gula rafinasi sudah tersebar di berbagai pasar modern. "Di sejumlah daerah luar Jawa sudah banyak ditemukan gula rafinasi yang dijual pada konsumen," ucapnya.
Baca Juga:
Menurutnya, gula rafinasi tersebut membanjiri pasar karena jumlahnya melebihi kebutuhan industri. Disebutkan, kapasitas terpasang industri gula rafinasi nasional mencapai 3, 25 juta ton. Sementara kebutuhan industri mamin terhadap gula rafinasi hanya sekitar 1,1 juta ton.
"Nah kelebihannya ini kemana lagi kalau tidak merembes ke tingkat konsumen," tandasnya. Dikatakan, kehadiran gula rafinasi ini bisa menciptakan persaingan dengan penjualan GKP lokal milik petani. "Nah karena itu persoalan ini harus ditindak tegas oleh pemerintah, karena kalau tidak akan berdampak buruk terhadap industri gula berbahan baku tebu," tandasnya. (res)
JAKARTA - Peredaran gula rafinasi kian meresahkan kalangan industri gula. Apalagi harga gula lokal di tingkat eceran terus menanjak. Karena itu pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%