Minimalisir Kekerasan Siswa, Mendikbud Minta Kadis Proaktif
JAKARTA--Masih terjadinya kekerasan pada siswa disayangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Apalagi kekerasan kepada siswa ini terjadi beruntun.
"Saya sangat menyayangkan kekerasan kepada siswa. Ini kejadiannya beruntun, di Jogja, Lamongan, Bandung, Sabu. Padahal sekolah harusnya jadi rumah kedua bagi siswa," kata Menteri Muhadjir di Jakarta, Rabu (14/12).
Ditanya apakah kejadian beruntun itu karena unsur kesengajaan, menurut Muhadjir tidak ada hubungannya dan serba kebetulan.
"Saya kira tidak ada unsur kesengajaan. Hanya kebetulan kasusnya beruntun," ujarnya.
Dia berharap kekerasan tidak terjadi lagi di sekolah meski sulit dihindari.
Terlebih di Indonesia ada 152 ribu sekolah dengan jumlah siswa sekira 50 juta orang.
"Mengendalikan serta mengawasi 152 ribu sekolah dengan siswa sekitar 50 juta orang bukan pekerjaan mudah. Dari sisi persentase, memang kasus kekerasan tidak seberapa. Namun karena menyangkut manusia ini yang harus diseriusi," tuturnya.
Untuk perlindungan, lanjut Muhadjir, sudah jadi tanggung jawab daerah.
Apalagi dengan adanya Otda, urusan pendidikan sebagian besar berada di tangan pemda. Inilah yang membuat akses Kemendikbud tidak leluasa.
JAKARTA--Masih terjadinya kekerasan pada siswa disayangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Apalagi kekerasan kepada
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai