Minimnya Kontribusi Syariah disebabkan Sosialisasi Belum Tuntas
Senin, 22 Desember 2008 – 06:15 WIB
Dengan pasar masih terbuka, menjadi tugas bersama untuk menumbuhkembangkan industri asuransi. Saat ini, masyarakat yang berasuransi baru sekitar 15 persen. ''Ausransi menjadi salah satu pilar ekonomi yang penting. Jika tumbuh, tak hanya sektor finansial makin kuat menopang pendanaan program-program pemerintah. Daya serap tenaga kerja juga meningkat, dan masyarakat akan lebih mandiri,'' kata Ketua Umum Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI) Mira Sih'hati.
Kontribusi industri asuransi atas produk domestik bruto (PDB) juga terus meningkat. Jika pada 2006 sebesar 1,33 persen, tahun lalu menjadi 1,8 persen. Dia mencontohkan asuransi umum membayar klaim Rp 8,048 triliun kepada masyarakat. ''Itu tentunya berkontribusi pada roda perekonomian secara riil,'' katanya. (eri/dwi)
KETUA Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) M. Shaifie Zein menilai, tahun ini industri asuransi syariah tetap tumbuh stabil. ''Kita targetkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik