Minta Gubernur Baru Lebih Peduli Kepulauan Seribu
Minggu, 17 Juni 2012 – 12:41 WIB
"Pulau Sibira itu telepon saja susah. Warga disana biasanya sewa kapal bareng-bareng ke tengah laut buat cari sinyal baru bisa telepon," papar Sidik.
Baca Juga:
Selain itu infrastruktur perhubungan seperti pelabuhan yang memadai juga menjadi kendala. Dengan potensi pariwisata yang cukup besar, Kepulauan Seribu tidak punya pintu masuk yang representatif. Dermaga laut Muara Angke, Jakarta Barat yang biasa digunakan untuk menyebrang ke Kepulauan Seribu dinilai kurang layak karena kotor dan bau.
Sidik berharap pengadaan air bersih di Kepulauan Seribu bisa diprioritaskan. Meningkatnya jumlah warga dan kunjungan wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu dikhawatirkan akan menghabiskan persediaan air tanah. Apalagi, tidak selamanya hutan yang ada di Kepulauan Seribu bisa menampung air hujan.
"Walau di beberapa pulau ada hutan banyak. Tapi nggak akan bertahan lama kalau hujan yang ditampung sekian lama terus diambil penduduk. Ini harus diantisipasi karena air itu kebutuhan pokok," pungkas Sidik. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki permasalahan yang berbeda dengan lima wilayah administratif jakarta lainnya. Jika kemacetan serta penanganan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS