Minta Jemaat Buka Mata, Uskup Agung Jakarta Sebut Kemiskinan dan Stunting Masih Ada
jpnn.com, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menyampaikan stunting dan kemiskinan masih terjadi di Indonesia. Dia mengajak jemaat untuk peduli dengan hal itu saat menyampaikan pesan dalam misa Natal 2023 di Gereja Katedral Jakarta, Senin (25/12).
"Seperlima anak-anak kita di bawah lima tahun mengalami kekurangan gizi dan akibatnya panjang," katanya.
Dia mengemukakan pentingnya kolaborasi untuk menanggulangi stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Uskup Agung Jakarta mengajak umat Kristiani untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem yang menjadi hulu dari stunting.
"Kita tidak boleh menutup mata terhadap realitas hidup yang ada di tengah-tengah kita. Moga-moga realitas ini terus mendorong kita untuk mencari jalan-jalan baru, bertumbuh menjadi Yesus-Yesus kecil yang peduli dan rajin berbuat baik, dan dengan demikian memancarkan kemuliaan Allah," katanya.
Uskup Agung Jakarta juga menyoroti banyaknya makanan yang terbuang. Menurut dia, nilai makanan yang terbuang mencapai Rp330 triliun setiap tahun.
"Dari satu pihak ada yang kekurangan makanan, di lain pihak ada yang membuat sampah makanan menjadi lebih banyak. Ada berbagai macam wilayah kehidupan yang lain. Kita harus terus merawat watak anugerah Tuhan yang namanya kepedulian dan bela rasa itu," katanya. (tan/jpnn)
Uskup Agung Jakarta mengajak umat Kristiani untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem yang menjadi hulu dari stunting.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- ICONZ ke-8 Bahas Peran Zakat dalam Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem