Minta Jokowi Tak Tergesa-Gesa Ganti KaBIN
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfuz Sidik meminta minta Presiden Joko Widodo tidak tergesa-gesa memilih calon Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) baru hanya karena memanasnya kondisi sosial politik pasca-kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) BBM dan belum kondusifnya kinerja DPR. Alasannya, DPR juga perlu memberikan pertimbangan matang dalam melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fid and proper test) atas usulan presiden tetntang calon KaBIN pengganti Marciano Norman.
"Sebaiknya presiden tidak tergesa-gesa mengganti Kepala BIN," kata Mahfuz di Jakarta, Minggu (23/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, pergantian KaBIN sebaiknya menunggu situasi dan kondisi di DPR kondusif. Dengan demikian, proses pemberian pertimbangan melalui fit and proper test bisa berjalan lancar.
Alasan lainnya, sambung Mahfuz, terkait kondisi sosial politik yang harus diantisipasi BIN menyusul reaksi masyarakat terhadap kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Karena calon Kepala BIN yang diajukan presiden hanya satu orang, sesuai UU, maka sebaiknya presiden menunggu waktu dan situasi serta kondisi yang tepat," sarannya.
Mahfuz menambahkan, sosok calon Kepala BIN sebaiknya disesuaikan dengan visi presiden dan potensi ancaman serta tantangan ke depan yang lebih banyak bersifat asimetris. Terutama di bidang ekonomi, cyber dan pertahanan-keamanan," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfuz Sidik meminta minta Presiden Joko Widodo tidak tergesa-gesa memilih calon Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diskusi dengan Kemenkeu, Kementrans Menjajaki Skema Kerja Sama Badan Usaha
- Perihal Film Layar Lebar “Janji Senja”, Brigjen TNI Antoninho: Kisah Inspiratif Seorang Gadis Maluku
- Persatuan PPPK Minta UU ASN Direvisi, Hapus Diskriminasi, Setara dengan PNS
- Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, DPD RI Dapil Kaltim Siap Bersinergi dengan Pemprov Kaltim
- Penjelasan Tim Hukum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Perihal Merek dan Logo PITI
- Inilah yang KPK Dalami dari Ahok terkait Kasus Korupsi LNG