Minta Kader PDIP Kompak Lakukan Penolakan
Megawati Dorong Aksi Damai Antikenaikan Harga BBM
Minggu, 18 Maret 2012 – 12:46 WIB
MATARAM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku tak mau sendirian menyuarakan penolakannya atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang. Kareranya, Mega meminta kader PDIP untuk kompak menolak kebijakan pemerintah yang diyakininya bakal membuat banyak rakyat tambah susah itu. Putri proklamation itu mengaku bahwa dalam rangkaian kunjungannya ke NTT dam NTB tersebut banyak mendapat keluhan tentang kesusahan masyarakat akibat BBM. "Betapa bertambah sulitnya, BBM belum naik tapi harga kebutuhan pokok lainnya sudah naik tidak terkendali," ucapnya.
Hal itu disampakian Megawati, dalam acara pemantapan tiga pilar partai di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/3). Megawati mengaku telah mengeluarkan instruksi kepada FPDIP DPR untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. "Karena masih ada alternatif lain," kata Megawati di hadapan kadernya baik yang duduk di eksekutif, legislatif maupun struktural PDIP.
Baca Juga:
Sementara dalam sesi jumpa pers, Presiden RI kelima itu mengingatkan kadernya agar tidak ada yang membangkang terkait penolakan kenaikan harga BBM. "Tidak ada pembangkangan, itu kebijakan institusional. Saya sebagai ketua umum punya kepanjangan tangan di fraksi (untuk menolak kenaikan)," ucapnya. tandasnya.
Baca Juga:
MATARAM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku tak mau sendirian menyuarakan penolakannya atas rencana pemerintah menaikkan harga
BERITA TERKAIT
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Bawaslu Minta Masyarakat Segera Lapor Jika Menemukan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat
- Polda Sulut Minta Masyarakat Jaga Keamanan di Masa Tenang Pilkada
- Heboh Insiden Carok Pendukung Cabup, Brimob Hingga Marinir Dikerahkan ke Sampang
- Tim Pemenangan RIDO Temukan Politik Uang & Pembagian Sembako Jelang Pencoblosan
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan