Minta Kejagung Terhindar dari Intervensi Politik

jpnn.com - JAKARTA - Forum Mahasiswa Anti Korupsi (Formasi) melakukan aksi di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Senin (23/6). Mereka mendesak agar lembaga yang dipimpin Basrief Arief itu tidak tebang pilih dalam menyelidiki dugaan kasus korupsi busway Transjakarta tahun anggaran 2013 dengan nilai proyek Rp 1,5 triliun.
Koordinator aksi M Rizki mengatakan Kejagung dalam menegakkan hukum harus memperlakukan semua orang sama. Kata dia, tidak boleh ada perlakuan khusus karena hanya adanya dugaan intervensi politik.
Rizki menjelaskan tersangka mantan Kadishub Pemprop DKI Udar Pristono yang berstatus tersangka sudah menyampaikan bahwa Gubernur Nonaktif Joko Widodo mengetahui semua aturan dalam proyek pengadaan bus tranjakarta tersebut. Makanya, Jokowi pun harus diminta keterangan agar kasus tersebut terungkap secara utuh.
"Udar sudah bersuara keras, bahwa Jokowi tahu proyek tersebut, kami menduga Jokowi mengorbankan bawahanya sehingga menjadi tersangka yang saat ini dijadikan kambing hitam," kata Rizki saat aksi di depan Kejagung, Jakarta, Senin (23/6).
Munculnya transkrip pembicaraan antara Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri mengenai penundaan pemeriksaan terhadap Jokowi juga patut dipertanyakan. Kata dia, transkrip tersebut seolah meneguhkan bahwa Jokowi dilindungi.
"Sebab itu kami meminta Kejagung terhindar dari intervensi politik yang berusaha melindungi Jokowi," katanya. (jpnn)
JAKARTA - Forum Mahasiswa Anti Korupsi (Formasi) melakukan aksi di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Senin (23/6). Mereka mendesak agar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia