Minta Kembalikan Batik, Anas Ditertawai Penyidik KPK

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum gerah karena penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah kemeja batiknya saat menggeledah rumahnya, Selasa (6/5).
Karena itu, saat diperiksa penyidik sore tadi, Anas langsung meminta 20 kemeja batiknya dikembalikan. Namun, permintaannya justru menjadi bahan tertawaan.
"Batik itu disiapkan untuk dipakai ketika persidangan, kok diambil. Penyidiknya tertawa. Tolonglah kalau bisa dikembalikan," kata Anas di depan pelataran gedung KPK, Rabu (7/5) malam.
Penyidik KPK, kata dia, harusnya menyita barang mau dokumen yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang. Bukan batik yang dianggapnya tak ada sangkut pautnya dengan kasus tersebut.
"Tolonglah kalau ada yang dicurigai atau layak dicurigai. Yang dicurigai saja dalam konteks apa saya tidak tahu. Kalau tidak ada batik, saya pakai apa," keluh Anas.
Anas mengaku tidak menghafal batik-batiknya yang disita KPK. Selain itu, sambungnya, harga batik yang disita KPK sangat murah. Ini pula yang menimbulkan pertanyaannya. Batik murah pun disikat oleh KPK.
"Biasa saja, murah-murah saja," tandas Anas.(flo/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum gerah karena penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah kemeja batiknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPJ Healthcare Malaysia Tawarkan Wisata Medis Berkualitas Bagi Pasien Indonesia
- Jelang Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2, Honorer Satpol PP Ajukan 5 Tuntutan, Poin 4 & 5 Menohok
- Tanggapi Kisruh Grup Musik Sukatani, DPR: Kapolda Tidak Bisa Lepas Tanggung Jawab
- Kapolri Jenderal Listyo Tegaskan TNI-Polri tetap Solid Pascainsiden di Mapolres Tarakan
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- Komisi V DPR: Langkah Kemendes Pecat Pendamping Desa karena Maju Caleg Tidak Berdasar