Minta Kemlu Tegur PSI, Wasekjen Gerindra Dinilai Konyol

jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen Partai Gerindra Sudaryono dinilai bertindak konyol dengan meminta Kementerian Luar Negeri menegur Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait komentar Tsamara Amany soal Presiden Rusia Vladimir Putin.
Anak buah Prabowo Subianto itu juga mendesak PSI meminta maaf kepada Rusia demi menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
"Bukankah dari pernyataan itu, terbaca oleh kita, cara pandang yang konyol. Meminta Kemlu RI, agar warga negara Indonesia meminta maaf adalah konyol dan kekanak-kanakan" papar peneliti dari Indonesian Watch for Democracy Abi Rekso, Senin (9/4).
Dirinya menegaskan, bahwa tugas Kementrian Luar Negri Republik Indonesia adalah menjaga hubungan diplomatik secara bilateral, regional, multilateral dan Internasional. Selain itu, Kemenlu juga melakukan perlindungan hak warga negara Indonesia di luar negri.
Mengenai respons media Rusia, RBTH Indonesia kepada Ketua DPP PSI Tsamara Amany, Abi Rekso menganggapnya sebagai hal biasa. Bukan indikasi hubungan Indonesia-Rusia memburuk seperti yang digembar-gemborkan Sudaryono.
Menurut Abi Rekso, sebuah hubungan diplomatik tidak akan semudah itu renggang. Lebih-lebih, TNI dan militer Rusia punya kerjasama di bidang pelatihan dan teknologi.
"Saya pastikan Sudaryono tidak punya buku karya Ibu Miriam Budiarjo (Pengantar Ilmu Politik). Biasanya mahasiswa semester satu menyebut nya, buku biru" tutup Abi Rekso.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal partai Gerindra Sudaryono mengatakan, kritik Tsamara terhadap Rusia dan kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin bisa merusak hubungan antara Indonesia dengan Negeri Beruang Merah itu.
Wasekjen Partai Gerindra Sudaryono dinilai bertindak konyol dengan meminta Kementerian Luar Negeri menegur PSI terkait komentar Tsamara Amany soal Rusia
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati