Minta Klarifikasi Inggris soal Penyadapan Terhadap SBY
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan bahwa Indonesia terlebih dahulu harus melakukan konfirmasi atas berita tentang penyadapan terhadap rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri KTT G20 di London, Inggris, pada April 2009 lalu. Bahkan, Marty mengaku belum tahu kebenaran berita penyadapan yang dirilis harian The Age di Australia itu.
"Kebenaran berita itu harus kita konfirmasikan. Dari pihak Inggris kita sudah meminta konfirmasi kebenaran berita ini. Ini kan beritanya masih di pihak ketiga," tutur Marty di Jakarta, Senin, (29/7).
Marty menambahkan, hingga saat ini dirinya tidak mendengar reaksi khusus yang ditunjukkan Presiden Yudhoyono. Bahkan mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri itu mengaku belum dapat memastikan kerugian yang ditanggung Indonesia akibat penyadapan itu.
Karenanya Marty menegaskan tentang perlunya Indonesia melakukan konfirmasi. "Seandainya betul, itu sesuatu yang sangat memprihatinkan dan sangat melanggar tata krama hubungan Internasional," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan bahwa Indonesia terlebih dahulu harus melakukan konfirmasi atas berita tentang penyadapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan