Minta Kontroversi Endang Dihentikan

JAKARTA- Ketua Forum Kelompok Kesehatan untuk Rakyat Kartono Muhammad meminta semua pihak untuk menghentikan kontroversi pengangkatan Endang Rahayu Sedyaningsih. Karena, hal itu justru akan memperburuk citra profesi dokter. "Kami prihatin dengan kontroversi pergantian menteri kesehatan. Dan kondisi ini justru akan mencoreng citra profesi dokter," kata Kartono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (23/10).

Dalam kesempatan tersebut, Kartono menyorot tiga hal kontroversi tersebut.Pertama, soal pembatalan penunjukan Nila Djuwita Moeloek sebagai menkes, pernyataan mantan Menkes Siti fadillah Supari dan rumor yang beredar soal pengangkatan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai menteri kesehatan. "Pembatalan Nila dengan tata cara pengumuman seperti itu sangat tidak etis. Apalagi, dikatakan yang bersangkutan tidak lulus psikotes karena tidak kuat bekerja dalam tekanan, dan stress. Jelas, sebagai seorang pendidik, pengumuman ini akan berpengaruh terhadap citra yang bersangkutan di hadapan peserta didiknya," Kartono menjelaskan.

Sedangkan mengenai pernyataan Siti Fadillah yang mengundang kontroversi, Kartono mengingatkan agar Siti ikhlas melepaskan jabatannya. Kartono juga menyesalkan pernyataan Siti yang memandang rendah penggantinya, yang berarti juga menganggap rendah kemampuan Presiden."Sikap ini juga tidak etis.Baik sebagai seorang dokter maupun sebagai pejabat tinggi negara.Kami berharap IDI melakukan koreksi terhadap sikap anggotanya," katanya.

Tidak hanya itu. Pernyataan Siti Fadillah, lanjut Kartono, soal kedekatan Endang dengan Namru, sebagai figur yang kurang nasionalis dan berkesan sebagai agen Amerika jelas menimbulkan implikasi politis yang tidak perlu."Karena dengan begitu, ada kesan penunjukan Endang sebagai Menkes tidak lebih karena pesanan Amerika Serikat, agen CIA," Kartono menegaskan. Untuk itu, Kartono meminta agar semua pihak memberikan kesempatan kepada Endang untuk menjalankan tugasnya dengan baik. "Kita harus memberikan kesempatan untuk memulai kerjanya, dan berharap akan lebih baik lagi," kata mantan Ketua IDI ini menegaskan. (rie/jpnn)