Minta Panglima Diganti Sama dengan Lecehkan Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan anggota DPR RI Komisi I Charles Honoris yang mendesak agar Jokowi segera mengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap kewenangan Presiden.
Hal ini disampaikan aktivis Exponen 98 M.Choir. Menurutnya, Jenderal Gatot Nurmantyo sangat loyal terhadap NKRI, Sapta Marga dan Presiden Jokowi.
“Kalau Charles Honoris minta seperti itu ke Presiden, kurang etis caranya. Pergantian Panglima TNI itu mutlak hak dari Presiden Jokowi," kata Choir, Pemerhati TNI yang juga Exponen ‘98 di Jakarta (19/11).
Choir menilai justru semakin hari semakin menguat dukungan masyarakat terhadap kinerja Jenderal Gatot.
Dia menduga Charles malah merasa ketakutan dengan peran serta TNI sebagai institusi negara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Dia mengatakan, jika kedekatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan semua kelompok baik ormas Islam maupun kelompok nasionalis dianggap sebagai langkah politik oleh Charles, maka ini merupakan pernyataan yang kurang tepat.
Dia mengingatkan Charles bahwa sebagai institusi negara bahwa TNI tidak berpolitik.
"Kalau seandainya Charles Honoris sadar dengan posisinya sebagai "wakil rakyat" selesaikan dulu urusan upah tenaga kerjanya yang belum dibayar bukan malah melepas tanggung jawab, ingat kasus BLBI," pungkas Choir. (rmo/jpnn)
Permintaan pergantian TNI sebelumnya disampaikan anggota DPR RI Komisi I Charles Honoris
Redaktur & Reporter : Natalia
- Real Count Sementara DPR RI Dapil III DKI: Erwin Aksa & Sahroni 3 Besar, Suara Ferdinand Sebegini
- Charles Honoris Puji Ahok, Dinilai Sosok yang Berintegritas
- Atikoh Ganjar & Charles Honoris Sosialisasikan Pencegahan Stunting
- Demokrat Dukung Prabowo, Silakan Bereuni dengan Koalisi Gemuk Kalah Pilpres 2014
- Ganjar Lari Pagi, Cukur Rambut, hingga Mengunjungi Vihara di Glodok
- Bu Mega Bakal Diberi Gelar Doktor Honoris Causa Lagi, Kali Ini dari Arab Saudi