Minta Pasien GBS Disumbang, Menkes Dinilai Lepas Tangan
Rabu, 03 Agustus 2011 – 12:44 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka mengecam pernyataan yang dikeluarkan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meminta masyarakat ikut berperan serta meringankan beban pasien penyakit langka Gullian Barre Syndrom (GBS) Azka dan Shafa. Menurutnya, imbauan itu sebagai bentuk lepas tangan dari pemerintah terhadap penderitaan yang melanda rakyatnya. Pernyataan ini kata Rieke memperlihatkan sikap lepas tangan dari pemerintah. Siapapun kata politisi PDIP ini, tentu tidak ada yang ingin mengalami penyakit langka dan berbiaya mahal seperti GBS. Namun penanganannya tidak bisa serta merta hanya mengandalkan sumbangan dari rakyat. Harusnya negara bisa memberikan jaminan secara penuh mengingat anggaran di bidang kesehatan cukup besar.
Rieke mengatakan seharusnya pemerintah tidak mengedepankan peran serta masyarakat. Pemerintah harus bisa memberikan jaminan pada pasien penyakit langka, mengingat biaya GBS sangat tinggi dan orangtua pasien sudah mengeluarkan biaya sangat besar.
"Azka dan Shafa, semua pembiayaan medis dan obat-obatnya, harus ditanggung oleh negara sepenuhnya. Kami mengecam pernyataan Menkes yang justru meminta peran serta masyarakat bagi pasien berbiaya besar dan berat," kata Rieke pada wartawan di Jakarta, Rabu (3/8).
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka mengecam pernyataan yang dikeluarkan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meminta
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan