Minta Pemerintah Serius Mewujudkan Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

Tak hanya soal anggaran, lanjut Esti, membangun kesadaran terhadap urgensi transformasi ekonomi hijau dan transisi energi adalah hal yang tidak kalah penting untuk bisa mengakselerasi transformasi energi.
"Hal ini harus ada pada setiap warga negara Indonesia, baik pemangku kepentingan di pemerintahan maupun masyarakat umum," jelasnya.
Menurut Esti, dengan adanya kesadaran di berbagai lapisan masyarakat, pelaksanaan proyek-proyek transformasi ekonomi dan transisi energi mendapat dukungan dan terlaksana dengan baik.
Esti mengakui bahwa fokus RAPBN 2022 belum pada ekonomi hijau, hal ini mengingat fokus utama pemerintah saat ini ada pada sektor kesehatan sebagai kelanjutan penangangan Covid-19.
"Hal tersebut tidak dapat dapat dipungkiri mengingat kondisi pandemi di Indonesia yang baru saja melewati gelombang kasus yang cukup tinggi," ucapnya.
Meskipun begitu, RAPBN juga difokuskan untuk penguatan agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas dan berdaya saing.
Pengembangan SDM adalah salah satu kunci transisi energi mengingat teknologi EBT yang cenderung baru dibandingkan energi fosil, maka secara tidak langsung juga mendukung ekonomi hijau dan transisi energi. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Membangun kesadaran terhadap urgensi transformasi ekonomi hijau dan transisi energi adalah hal yang tidak kalah penting untuk bisa mengakselerasi transformasi energi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bicara di Bursa, Misbakhun Tegaskan MBG Program Mulia
- IHSG Memang Anjlok Selasa Kemarin, Tetapi Penyerapan SBN Sesuai APBN
- Pengamat Ungkap Penyebab IHSG Jeblok Hampir 7 Persen, Ada Faktor Defisit APBN
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Hilirisasi dan Investasi Strategi Ampuh Pemerintah Ciptakan Lapangan Kerja
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!