Minta Pemkab Turun Tangan Atasi Sekolah Tanpa Listrik
jpnn.com - MAGELANG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Kalinegoro 1, Kecamatan Mertoyudan di Kabupaten Magelang tidak maksimal karena tiadanya aliran listrik. Fakta ini tidak banyak diketahui masyarakat luas. Padahal, kejadian ini sudah lama.
Kondisi itu membuat keprihatian masyarakat luas. Mereka berharap Pemkab Magelang cepat turun tangan.
Nurido, Kepala Dusun Maliyan, Kalinegoro, Mertoyudan mengaku sudah memasukkan permasalahan listrik di SD Negeri Kalinegoro 1 dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes). Pengajuan sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu
Bahkan, lanjut Nurido, sekolah itu juga pernah ditinjau Pemkab Magelang. Namun, hingga kini belum ada realisasi pemasangan aliran listrik.
“Terus terang, dalam setiap musren selalu kami sampaikan. Hingga saat ini, belum juga ada tanggapan,” ungkap Nurido seperti dikutip Radar Jogja.
Ia terus berusaha agar KBM di SDN Kalinegoro 1 sama dengan sekolah lain. Yakni, KBM berjalan dengan adanya aliran listrik.
“Kami terus berusaha. Semo-ga saja dengan diberitakan (di-korankan), ada tindaklanjut. Kasihan anak-anak. Mereka tidak bisa menikmati kemajuan teknologi, seperti komputer,” paparnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Yogyo Susaptoyono mengaku prihatin dengan kondisi itu. Ia mengaku kaget dan tidak habis pikir karena masih ada gedung sekolah di Kabupaten Magelang yang belum berlistrik meski lokasinya dekat dengan perkampungan dan juga ada tiang listrik.
MAGELANG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Kalinegoro 1, Kecamatan Mertoyudan di Kabupaten Magelang tidak maksimal karena tiadanya aliran
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali