Minta Pengamat ASEAN soal Sengketa Perbatasan
Kamis, 17 Februari 2011 – 13:13 WIB

Minta Pengamat ASEAN soal Sengketa Perbatasan
PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja menginginkan adanya pengamat dari perwakilan negara ASEAN untuk membantu memantau pemberlakuan gencatan senjata di wilayah sengketa, perbatasan dengan Thailand. Permintaan tersebut diajukan setelah pekan lalu, permohonan untuk menghadirkan pasukan penjaga perdamaian di wilayah tersebut ditolak.
Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong menyatakan akan meminta bantuan dari 10 anggota ASEAN untuk mengirimkan pemantau di perbatasan, khususnya di Kuil Preah Vihear. Kuil berusia 900 tahun tersebut rusak akibat kontak senjata antara militer Thailand dan Kamboja awal bulan ini.
Baca Juga:
"Saya akan meminta pemantau ASEAN untuk memantau pemberlakuan gencatan senjata (di perbatasan)," terang Namhong kepada wartawan di Phnom Peng setelah kembali dari pertemuan Dewan Keamanan PBB, terkait masalah tersebut di New York, seperti dilansir Agence France Presse.
Nor Namhong dan menteri luar negeri Thailand akan menghadiri pertemuan ASEAN di Jakarta, Selasa pekan depan (22/2). Kedua belah pihak saling menyalahkan saat kembali terjadi kontak senjata di perbatasan, Selasa malam (15/2). Kamboja menuduh tentara Thailand melemparkan granat dan menembakkan senapan mesin, serta mortir ke wilayah wilayahnya. Namun pihaknya tidak membalas.
PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja menginginkan adanya pengamat dari perwakilan negara ASEAN untuk membantu memantau pemberlakuan gencatan senjata di
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza