Minta Polisi Perketat Peredaran Senpi Rakitan
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengatakan, polisi harus menyelidiki kasus penembakan terhadap Aiptu Dwiyatna di depan RS Sari Asih Ciputat. Sehingga diketahui apa motif pelaku melakukan penembakan itu.
"Polisi harus serius menyidiknya. Jangan sampai kejadian ini berlalu begitu saja. Siapa yang melakukan penembakan dan apa motifnya harus cepat diketahui agar masyarakat tenang," ujar Martin kepada wartawan, Rabu (7/8).
Selain itu ia menjelaskan, polisi juga harus konsisten melakukan razia untuk menyita banyaknya senjata api illegal yang beredar di masyarakat. Di tempat-tempat hiburan kata Martin, banyak senjata-senjata illegal dipergunakan menjaga keamanan.
Ditambahkan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu, para pengrajin yang memiliki kemampuan membuat senjata rakitan jumlahnya sangat banyak. "Mereka-mereka ini perlu diawasi secara ketat utk meminimalisir meluasnya peredaran senjata api gelap di masyarakat," katanya.
Sementara itu Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengatakan, peristiwa penembakan terhadap Aiptu Dwiyatna menjadi tantangan bagi kepolisian. "Seluruh jajaran kepolisian harus bertindak dan bersikap lebih terlatih serta terampil," ujar Pasek.
Ia berharap pelaku penembakan tersebut dapat segera diungkap oleh kepolisian. "Itu kan belum jelas siapa pelakunya. Semoga pelakunya segera terungkap," kata Politikus Partai Demokrat itu. (gil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengatakan, polisi harus menyelidiki kasus penembakan terhadap Aiptu Dwiyatna di depan RS Sari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol