Minta Prostitusi Dilegalkan, Pekerja Seks Australia Temui Parlemen
Tertinggal
Bates mengatakan Australia Selatan terkenal secara internasional sebagai pelopor dalam kebijakan sosial tetapi tertinggal ketika menyangkut undang-undang seputar pekerja seks.
Ia mengatakan undang-undang itu berarti bahwa pekerja seks akan membatasi kontak dengan klien ketika mereka harus fokus pada negosiasi layanan yang akan mereka berikan, karena khawatir klien mereka adalah seorang polisi yang menyamar.
"Anda takut polisi datang dan mengetuk pintu anda," katanya.
"Saya mengerti bahwa polisi di sini sangat aktif dalam dua tahun terakhir - di New South Wales dan di Selandia Baru [mereka telah menemukan] bahwa jika Anda mendekriminalisasi industri, Anda tidak perlu takut lagi."
"Polisi tidak bisa menjadi pelindung dan pengatur pada saat yang bersamaan - itu tak berjalan demikian."
Usulan UU ini akan kembali ke Parlemen pada bulan Juni.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan