Minta Tebusan Rp 800 Juta, Ancam Ambil Organ si Bocah

“Saya kenal salah satu pelaku, itu om Hen,” ungkap Awan kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group). Hendi yang tak lain teman lama kedua orangtuanya.
Setelah disekap dalam mobil si bocah tak langsung dibawa ke desa terpelosok di Jeruju Besar. Ia dibawa berkeliling untuk jalan-jalan.
Puas berkeliling Awan mulai curiga lantaran tak dipulangkan ke rumahnya. Ia pun tambah ketakutan dan menangis begitu dibawa ke sebuah rumah dan menginap.
“Hari kedua, Awan menangis minta pulang, tapi dimarah sama Om Hen dan badan bagian belakang dipukuli,” tutur Awan.
Tiap hari menangis, Awan rindu ayah bundanya sehingga bukan lagi sedih tapi sudah didera ketakutan.
Dia diberi makan oleh para pelaku namun menolak, karena sudah tak tahan terpisah dari orangtua dan rumah.
“Saya nangis beberapa kali minta pulang, saya disuruh diam dan saya dipukuli,” kata Awan bercerita sambil duduk di ruang Siaga Reskrim, Rabu (30/11) pagi.
Menolak makan, menangis ketakutan, membuat para penculik mulai naik pitam dan memukuli Wawan sehingga tambah ketakutan.
AFAN Agung Susilo, 9 tahun. Saat itu, dia tengah bermain sendirian di halaman rumah, Sabtu (26/11) siang. Achmad Mundzirin, Pontianak Siswa kelas
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu