Minta Tidak Menggurui KPK Bongkar Kasus Suap SKK Migas
jpnn.com - JAKARTA - Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) meminta pengamat dan aktivis untuk tidak menggurui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar dugaan kasus suap yang melibatkan Kepala SKK Migas Nonaktif, Rudi Rubiandini. ARUS menilai KPK tahu sendiri apa yang dilakukan untuk mengusut dugaan suap senilai USD 700 dari pejabat Kernel Oil, perusahaan trader minyak mentah dan BBM milik Singapura.
"Kasus Rudi adalah kasus pribadi dan tidak layak disangkut pautkan dengan pihak lain, baik dengn konvensi Demokrat atau menteri ESDM, Jero Wacik," kata Koordinator ARUS, Akhmad Suhaimi kepada wartawan, Minggu (18/8).
Suhaimi juga meminta sejumlah pihak agar tidak mendahului fakta hukum dalam proses penyidikan yang dilakukan KPK. Kata dia, lebih baik lembaga antirasuah itu diberi kesempatan untuk bekerja.
Menurut Suhaimi, Rudi adalah seorang profesor yang cerdas dan tak mungkin mau menerima suap atas suruhan pihak lain. "Tuduhan-tuduhan bahwa dana suap kepada Rudi untuk dialirkan ke Konvensi Demokrat tidak masuk akal, dan terkesan bernuansa politisi," tegasnya.
Aktivis kelahiran Madura ini juga menjelaskan, mengaitkan kasus Rudi dengan pihak lain tanpa melihat fakta hukum sama saja tidak percaya kinerja KPK. "Asumsi seperti itu kami anggap sesat yang meracuni otak publik," tandasnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) meminta pengamat dan aktivis untuk tidak menggurui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar dugaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Orang Tewas Dalam Insiden Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu
- Gus Ipul Pastikan Kebutuhan Dasar Warga Miskin Terpenuhi
- Kaltim Siap Jadi Garda Terdepan Kemajuan Bangsa Indonesia
- Pemkot Serang Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap Kedua
- DPRD DKI Minta PAM JAYA Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun