Minta Yunani Hengkang dari Zona Euro
Sabtu, 28 Juli 2012 – 13:32 WIB
RIGA - Krisis finansial yang masih membayangi Yunani sampai sekarang membuat Latvia khawatir. Sebagai sesama negara anggota Uni Eropa (UE), mereka cemas krisis itu menular ke negara Eropa lainnya yang tergabung dalam organisasi terbesar Benua Biru tersebut. Khususnya 17 negara anggota UE yang menggunakan mata uang euro.
Kemarin (27/7) Menteri Keuangan Latvia Andris Vilks mengusulkan agar Yunani meninggalkan zona euro. "Kita harus menemukan cara untuk mengeluarkan Yunani dari zona euro sesegera mungkin dengan dampak kerugian seminimal mungkin. Menurut saya pribadi, lebih cepat (Yunani meninggalkan zona euro) akan jauh lebih baik," papar politikus 49 tahun tersebut dalam wawancara dengan stasiun radio LR1.
Baca Juga:
Saat ini, Latvia yang masuk UE sejak 2004 tersebut memang belum tergabung dalam zona euro. Sampai sekarang, mereka masih menggunakan mata uang lats sebagai alat transaksi. Rencananya, negara di kawasan Baltik tersebut baru menggunakan mata uang euro pada 2014. Karena itu, Vilks berharap krisis finansial Yunani tidak membuat perekonomian negara-negara pengguna euro melemah.
Agar bisa tergabung dalam zona 17 negara pengguna euro, Latvia berusaha memenuhi persyaratan Traktat Maastricht pada akhir tahun ini. Setidaknya ada empat syarat yang harus dipenuhi. Yakni, inflasi tidak boleh 1,5 persen di atas angka rata-rata inflasi UE, keuangan pemerintah yang stabil, pasar saham yang sehat, dan bunga kredit yang tidak boleh 2 persen lebih tinggi dari bunga kredit rata-rata UE.
RIGA - Krisis finansial yang masih membayangi Yunani sampai sekarang membuat Latvia khawatir. Sebagai sesama negara anggota Uni Eropa (UE), mereka
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer