Minta Yunani Hengkang dari Zona Euro
Sabtu, 28 Juli 2012 – 13:32 WIB
Sebenarnya Latvia pun tidak luput dari krisis finansial yang membuat negara-negara Eropa terpuruk pada era 2008"2010. Sekitar dua tahun lalu, Latvia juga mendapat suntikan dana dari beberapa lembaga keuangan internasional supaya bisa keluar dari krisis. Di antaranya, pinjaman dari IMF, UE, dan Bank Dunia. Tapi, berbeda dari Yunani, Latvia jauh lebih cepat bangkit.
Tidak seperti Yunani yang sulit menerapkan berbagai persyaratan kredit demi mendapat kucuran dana, Latvia berhasil membenahi diri dan mampu menjalankan seluruh persyaratan dengan baik. Dengan cepat mereka mampu menggunakan dana talangan untuk menyelamatkan perekonomian dalam negeri. Sebab, selain memanfaatkan pinjaman dari luar, Latvia mereformasi ekonomi domestik.
Karena keberhasilan Latvia keluar dari krisis finansial pada 2010 tersebut, Direktur IMF Christine Lagarde menjadikan negeri berpenduduk sekitar 2,2 juta jiwa itu sebagai teladan. Setelah mengalami perlambatan ekonomi hingga 0,3 persen pada 2010, kini perekonomian Latvia tumbuh sekitar 5,5 persen. "Latvia adalah contoh negara yang sukses bangkit dari keterpurukan ekonomi," terang Lagarde.
Sementara itu, tim pengawas skema penghematan internasional kembali menekan Yunani. Kemarin mereka mendesak Perdana Menteri (PM) Antonis Samaras menerapkan kebijakan baru terkait dengan pemangkasan biaya dalam pemerintah. Jika pemerintahan Samaras gagal menerapkan kebijakan tersebut, Yunani terancam kembali kehilangan kesempatan untuk menerima kucuran dana segar.
RIGA - Krisis finansial yang masih membayangi Yunani sampai sekarang membuat Latvia khawatir. Sebagai sesama negara anggota Uni Eropa (UE), mereka
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer