Minuman Energi Bisa Menjadi Racun
Peneliti: Tak Lebih efektif daripada Secangkir Kopi
Senin, 17 Desember 2012 – 13:15 WIB

Minuman Energi Bisa Menjadi Racun
Dengan pengecualian dari beberapa bukti yang lemah untuk glukosa dan ekstrak guarana, ada sedikit bukti yang menguatkan klaim bahwa komponen minuman energi, selain kafein, berkontribusi terhadap peningkatan kinerja fisik atau kognitif.
Selanjutnya, dokter memperingatkan bahwa anak-anak diberikan minuman energi bisa menumpuk lemak karena mereka tidak cukup aktif untuk membakar kalori ekstra. Disebutkan, minuman energi -yang mengandung antara 10 dan 270 kalori per kemasan- tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
Ditambahkan, ada hal yang tidak diketahui orang bahwa kafein dalam minuman energi bisa mencapai tinggkat beracun 14 kali lebih besar daripada minuman ringan lainnya. Akibat stimulan kafien pada minuman energi itu berupa kejang, diabetes, masalah jantung, dan gangguan perilaku.
Dr Holly Benjamin, penulis utama laporan tersebut adalah seorang dokter di Rumah Sakit Anak, University of Chicago. "Bagi kebanyakan anak terlibat dalam kegiatan fisik rutin, air putih adalah yang terbaik," kata Holly seperti dilansir MailOnline, Jumat (14/12).(fuz/jpnn)
SETIAP hari, otak kita selalu dicuci oleh iklan minuman energi. Entah dengan bahan andalan seperti ginseng atau sejenis bahan guarana, yang dipercaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dinilai Menginspirasi, Cahaya Manthovani Terima Penghargaan Puspa Nawasena
- Momen Hari Kartini, Kalbe Kampanyekan Siapa Takut Jadi Ibu!
- Hari Kartini, Perempuan Bangsa Gelar Diskusi Literasi Digital
- 7 Cara Mudah Mengonsumsi Seledri untuk Detoks Tubuh yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jamu Tradisional untuk Kulit yang Bikin Kaget
- Perayaan Hari Bumi, Carla Skin Clinic Buktikan Kepedulian Terhadap Lingkungan