Minus Dua

Oleh: Dahlan Iskan

Minus Dua
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya beberapa kali ingin menjenguk Opung. Tidak berhasil. Opung tidak mau dijenguk siapa pun. Hanya Njoo yang bisa bertemu Opung. Atau anak-anak dan menantunya.

Opung sendirian di rumah besar di daerah elite Simprug Jakarta. Istrinya punya rumah sendiri. Pun anak-anaknya.

Saya pernah bermalam di vila Opung yang di tebing Danau Toba. Waktu itu Opung membuat panggung besar di Balige. Untuk saya. Penyanyi top nasional asal Tapanuli, Judika, jadi bintang panggung yang luar biasa.

Petangnya kami berperahu menyeberang Danau Toba. Kami bermalam di vila. Kami juga berenang-ria di tepian danau itu, di depan vilanya.

Opung termasuk tokoh yang ingin agar saya jadi calon presiden. Saya diminta ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat. Opung termasuk orang penting di partai itu. Di dewan pembina.

Kepada Opung saya memang lapor: dua kali diminta Presiden SBY untuk ikut konvensi. Saya sendiri tidak ingin ikut konvensi, tetapi Opung terus mendorong agar saya menerima permintaan itu.

"Saya sendiri akan jadi ketua tim sukses Adinda," ujar Opung. "Saya ada kantor kosong di Capital. Bisa Adinda pakai," tambahnya.

Opung tahu saya juga tinggal di Capital. "Kalau ke kantor tinggal pindah lift," tambahnya.

Opung sudah lama menyiapkan makam untuk dirinya: Di Hall of Silence kompleks museum Letnan Jenderal Purn TB Silalahi. Itu juga disebut TB Silalahi Center.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News