Minyak Belut

Oleh: Dahlan Iskan

Minyak Belut
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan demikian bagi yang tidak kuat membeli minyak goreng kemasan, silakan beli yang curah. Kalau perlu bawa jeriken sendiri dari rumah. Harganya Rp 14.000/liter.

Maka minyak goreng curah didengung-dengungkan sebagai jalan keluar untuk yang tidak mampu.

Pemerintah sudah dianggap tidak salah: ibarat membangun jalan tol yang tarifnya mahal, toh masih ada jalan umum yang gratis.

Ketika mulai ada yang mengeluh: di mana minyak goreng curah bisa didapat, Menko Airlangga juga tahu cara menjawabnya.

Itu bukan perkara yang serius. Itu, katanya, hanya persoalan distribusinya saja.

Itu soal distribusi. Bukan kebijakan.

Kalau pun minyak goreng curah tetap sulit, lama-lama rakyat terbiasa. Lalu akan kembali memilih minyak goreng dalam kemasan. Meski harganya lebih mahal. Kalau perlu ciptakan kemasan kecil –agar seolah harganya murah.

Kita sudah mulai paham taktik pemerintah seperti itu. Mulai hafal. Toh tidak sampai terjadi gejolak yang di luar kendali.

Soal minyak goreng. Sungguh menarik mengamati taktik pemerintah membawa masyarakat ke harga pasar –tanpa demo dan gejolak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News