Minyak Cemari Teluk Balikpapan, Menteri Susi Hubungi Amerika
![Minyak Cemari Teluk Balikpapan, Menteri Susi Hubungi Amerika](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/05/31/5d1ec472beb2a269c2284afcf3f7c377.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyesalkan tumpahan minyak yang berasal dari pipa pengiriman bawah laut milik Pertamina dari arah Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Balikpapan yang putus.
Susi menyebut butuh waktu berbulan-bulan untuk membersihkan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan itu.
"Enam bulan belum tentu selesai," kata Susi di kediaman dinasnya Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (7/4).
Menurut Susi, akibat tumpahan minyak tersebut, banyak biota laut yang mati. Selain itu, nelayan juga tentu dirugikan.
Menteri yang sering tampil nyentrik ini mengaku sudah mengirimkan tim untuk menganalisis. "Kami juga meminta bantuan kepada kedutaan untuk membantu bio teknologi maupun orang terutama dari Amerika Serikat untuk bisa membantu penyelidikan dan investigasi," kata Susi.
Dia menambahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Seperti diketahui, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyatakan PT Pertamina Refinery Unit 5 Balikpapan merupakan penanggungjawab tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang muncul sejak 31 Maret lalu. Sampai saat ini Polda masih menyelidiki lebih lanjut masalah ini. (boy/jpnn)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyesalkan tumpahan minyak. Dia meminta bantuan Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah tersebut
Redaktur & Reporter : Boy
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Berkah Dermawan
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika
- AM Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA Operasi Penggalangan Negara Adidaya ke Masyarakat RI
- Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Keperluan Tempur, Bukan Barang Tawar-Menawar
- PT Indesso Aroma Sukses Ekspor Perdana 12 Ton Vanilin ke AS, Ini Harapan Bea Cukai