Minyak Dunia Naik, Pengaruhi Stabilitas Anggaran
Jumat, 04 Februari 2011 – 12:16 WIB
JAKARTA - Terus membumbung naiknya harga minyak dunia, yang bahkan sudah menyentuh level USD 100 per barel, kini menjadi kewaspadaan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Pasalnya, bila harga minyak terus tidak terkendali, maka dampaknya berpengaruh pada stabilitas anggaran dalam negeri, termasuk mempengaruhi inflasi. "Saya tidak usah menargetkan inflasi dan deflasi. Tapi, tugas saya menjaga agar inflasi tidak naik dan menjaga stabilitas harga pangan," kata Hatta.
"Kenaikan minyak satu dolar saja, meski akan meningkatkan penerimaan negara, namun juga berdampak pada sektor lainnya. Subsidi bisa membengkak dan bisa mendorong inflasi. Karena itu, kita bersama Menteri Keuangan terus melakukan pemantauan (kenaikan harga minyak dunia)," ujar Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/2).
Dikatakan Hatta, tim (kementerian) ekonomi juga terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), minimal sebulan sekali dalam hal ini. Hal ini dilakukan agar inflasi dalam negeri benar-benar terjaga. Untungnya katanya, pemerintah saat ini mulai terbantu dengan terus menurunnya harga pangan. Diharapkan, seiring dengan datangnya musim panen, beberapa komoditi pangan akan mengalami deflasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Terus membumbung naiknya harga minyak dunia, yang bahkan sudah menyentuh level USD 100 per barel, kini menjadi kewaspadaan hampir seluruh
BERITA TERKAIT
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik