Minyak Goreng Masih Mahal, Kemendag Sebut Oknum Pengusaha

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan akan fokus mengawal distribusi minyak goreng subsidi sampai ke masyarakat.
Langkah itu dilakukan menyusul sejumlah laporan penyelewengan minyak goreng subsidi yang terjadi pada rantai pasok sebelum sampai ke pengecer.
Terutama kelangkaan minyak goreng curah yang mengakibatkan terjadinya antrean di sejumlah daerah.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan isu kelangkaan minyak goreng menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Karena isu kelangkaan bisa bias ke mana-mana, seperti orang meninggal karena antre," kata Oke, Rabu (13/4).
Menurut Oke, kebijakan HET minyak goreng curah berpotensi untuk mengalihkan orientasi produsen pada minyak goreng kemasan yang relatif lebih mahal lantaran ikut fluktuasi harga pasar dunia.
Selain itu, Oke menjelaskan perbedaan harga antara minyak goreng curah dan kemasan yang terpaut tinggi, bisa dimanfaatkan oleh sejumlah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya, mengubah minyak goreng curah menjadi kemasan demi mendulang keuntungan besar.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan akan fokus mengawal distribusi minyak goreng subsidi sampai ke masyarakat.
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- Gelar Aksi di Kemendag, Ribuan Pengepul Minyak Jelantah Tuntut Solusi Penghentian Ekspor
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Tegas! Pertamina Patra Niaga, Kemendag & Bareskrim Polri Segel SPBU Curang di Sukabumi
- HET Minyak Goreng Rp 15.700 Per Liter, Mentan Amran Minta Pengusaha Patuhi Keputusan Pemerintah
- Anggaran BPKN Sisa Rp 2,3 M setelah Kena Efisiensi 73 Persen