Minyak Goreng Murah Belum Masuk Pasar Rakyat, Pedagang Rugi, Jualan Enggak Laku

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pedagang di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengaku rugi karena minyak gorengnya tidak laku terjual.
Pemerintah sejak Rabu (19/1) telah resmi menerapkan kebijakan minyak goreng harga Rp 14 ribu per liter untuk kemasan sederhana maupun premium.
Kebijakan tersebut membuat sejumlah minyak goreng di pasar tradisional tidak laku terjual karena konsumen lebih memilih untuk membeli di ritel modern.
"Ya sepi, dari kemarin enggak laku terjual," ujar salah satu pedagang, Imam, Senin (24/1).
Imam menyebutkan minyak gorengnya tidak laku karena belum bisa menjual harga minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu.
"Niat jual harga Rp 19 ribu per liter karena masih mahal, kemarin beli dari agennya," kata Imam.
Imam mengaku beberapa pedagang di pasar rakyat kesulitan menyesuaikan harga dan akhirnya merugi karena masyarakat lebih memilih membeli minyak goreng di minimarket.
Kebijakan minyak goreng satu harga merupakan upaya lanjutan Pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.
Sejumlah pedagang di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengaku rugi karena minyak gorengnya tidak laku terjual.
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- PKSS Perkenalkan Contact Center 150399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis