Minyak Goreng Perlu Fortifikasi
Senin, 22 September 2008 – 12:38 WIB
Dia mencontohkan, negara-negara di Afrika melakukan fortifikasi vitamin A dengan media gula. Sayangnya hal itu tidak mungkin duterapkan di Indonesia, yang masyarakatnya banyak menderita diabetes. Oleh sebab itu, studi yang dilakukan KFI merujuk penggunaan minyak goreng sebagai media fortifikasi vitamin A. “Penerapan fortifikasi pada minyak goreng, lebih tepat karena tingkat konsumsi yang lebih tinggi dari pada gula,” lanjutnya,
Baca Juga:
Dia merinci, konsumsi tertinggi masyarakat Indonesia, pertama adalah beras, kedua garam dan ketiga minyak goreng. Dalam fortifikasi itu, dia mnyebut, tambahan biaya yang ditanggung produsen sangat kecil. Berdasarkan studi KFI, hanya dibutuhkan Rp 19 per kilo minyak goreng untuk fortifikasi penambahan vitamin A. “Biaya fortifikasi sangat kecil, hanya 0,2 persen dari harga minyak goreng yang rata-rata Rp 9000 perkilogram. Bila ditambahkan biaya lain-lainnya mungkin sekitar Rp 30-40 atau 0,5 persen,” jelasnya. (wir)
JAKARTA – Tidak hanya tepung terigu yang wajib melakukan fortifikasi (penambahan vitamin bagi kesehatan), minyak goreng (migor) juga diusulkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024