Minyak Masih Bisa Tertekan
Rabu, 08 Oktober 2008 – 10:48 WIB
JAKARTA - Gejolak perekonomian global ikut menekan harga minyak mentah dunia. Bahkan, jika krisis keuangan terus berlanjut, maka harga minyak berpotensi terseret ke level USD 70 per barel. Pada sesi perdagangan Senin (6/10), harga minyak jenis light sweet merosot ke angka USD 87,56 per barel sebelum akhirnya ditutup pada level USD 87,81 per barel. Di Bursa London, kontrak minyak jenis Brent sempat anjlok ke level USD 83,36 per barel sebelum akhirnya ditutup di USD 83,68 per barel.
Demikian disampaikan pengamat perminyakan yang juga Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto. Menurut dia, saat ini hampir semua factor memang mendorong harga minyak ke bawah. ''Karena itu, harga bisa turun di kisaran USD 70-80 per barel hingga akhir tahun,'' ujarnya, Selasa (7/10).
Baca Juga:
Dalam dua bulan terakhir, harga minyak dunia memang dalam tren terus turun. Setelah mencatat rekor harga tertinggi pada 11 Juli lalu di level USD 147,27 per barel, harga minyak jenis light sweet di pasar New York Mercantile Exchange (NYMEX) terpangkas sekitar USD 60.
Baca Juga:
JAKARTA - Gejolak perekonomian global ikut menekan harga minyak mentah dunia. Bahkan, jika krisis keuangan terus berlanjut, maka harga minyak berpotensi
BERITA TERKAIT
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 Desember, Stabil!
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP