Minyak Sawit Menjadi Solusi Stunting dan Kekurangan Gizi
jpnn.com, JAKARTA - Minyak sawit mempunyai kandungan vitamin dan nutrisi tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyakarat. Tingginya kandungan vitamin A dan E sangat dibutuhkan mengatasi persoalan gizi buruk dan stunting yang terjadi di Indonesia sekarang ini.
Hal ini menjadi pembahasan Dialog Majalah Sawit Indonesia bertemakan "Sawit Menjawab Kebutuhan Gizi dan Persoalan Kesehatan", di Jakarta, Rabu (6/3).
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit sebagai lembaga pengelola dana pungutan sawit yang fokus kepada program replanting, biodiesel, promosi, dan riset.
Pembicara yang hadir antara lain Ir. Doddy Izwardy, MA, (Direktur Gizi Kementerian Kesehatan RI), Prof.Nuri Andarwulan (Direktur SEAFAST IPB), Dr.Darmono Taniwiryono (Ketua Umum MAKSI), dan Sahat Sinaga (Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia).
Doddy Izwardy mengatakan perbaikan gizi merupakan investasi ekonomi di mana kecukupan gizi makro dan mikro merupakan prasyarat membangun kualitas sumber daya manusia. Termasuk kualitas fisik dan intelektual serta produktivitas tinggi.
Masalah stunting di Indonesia berdampak kepada tiga aspek yaitu gagal tumbuh, gangguan kognitif dan gangguan metabolisme. Jika masalah stunting tidak diatasi, maka Indonesia mengalami kerugian dari aspek ekonomi.
“Untuk itu, kami berharap kelapa sawit dapat menjadi solusi dalam mengatasi stunting. Karena masalah yang dihadapi pola konsumsi,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan berharap ada produk olahan kelapa sawit yang kaya akan vitamin A, melalui hasil penelitian.
Asupan vitamin A yang terkandung di dalam minyak sawit bisa menanggulangi masalah stunting di Indonesia
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat
- Gandeng UNSIKA, Peruri Perkuat Program Penurunan Stunting di Karawang
- Mendes Yandri Pastikan Desa Bakal Berpartisipasi Menyukseskan Program Makan Bergizi
- Survei ANS: Publik Terbantu dengan Kanal Kesehatan Kemenkes